Tanggal 16 Oktober 2020 adalah peringatan Hari Pangan Sedunia. Tema Hari Pangan Sedunia 2020, Konferensi Wali Gereja Indonesia (KWI) mengajak kita untuk bersama melakukan gerakan,”Ayo konsumsi makanan sehat, Ayo menanam dan Ayo berbagi.”Masa Pandemi covid-19 memberikan dampak pada kehidupan manusia di berbagai dimensi. Segala harapan dan rencana yang dipersiapkan menjadi tersendat bahkan mampet sama sekali. Namun yang harus disadari adalah bahwa kehidupan tetap harus berjalan. Kenormalan baru menjadi satu pilihan untuk bertahan dan memperjuangkan kehidupan. Larut dalam keterpurukan bukanlah penyelesaian. Kita harus bangkit dan cerdas menyikapinya. Ketahanan tubuh tetap mesti dijaga, kebutuhan hidup dipenuhi agar masa depan bangsa dan peradabannya tetap terjaga.

Ayo konsumsi makanan sehat. Dalam tubuh yang sehat, diharapkan terdapat jiwa yang kuat. Tubuh sehat memerlukan asupan pangan. Pangan merupakan salah satu penopang yang penting karena pangan adalah kebutuhan yang sangat mendasar bagi kehidupan manusia. Stamina dan ketahanan tubuh sangat dibutuhkan namun memerlukan ketersediaan pangan. Oleh karenanya setiap orang berkewajiban mengupayakan ketersediaan pangan.

Makan secukupnya sesuai yang dibutuhkan tubuh secara teratur, dan tidak berlebihan. Kualitas pangan perlu diperhatikan jangan sampai makanan yang dikonsumsi mengakibatkan kesehatan tidak terjaga, ketahanan tubuh menurun dan mudah terkena penyakit. Pola hidup sederhana, hemat, bersih dan ekologis, mampu mengendalikan diri dan rela berbagi, inilah nilai-nilai keutamaan yang harus dihidupi. Pola hidup ini diharapkan mampu menumbuhkan hubungan yang sehat bagi diri kita sendiri dan sesama, serta lingkungan di mana kita berada.

 

Ayo menanam. Setiap keluarga harus mampu mewujudkan pola hidup yang menunjukkan kepedulian terhadap kualitas pangan. Memanfaatkan pekarangan rumah/lahan yang dimiliki sekalipun sempit di sekeliling rumah dapat mewujudkan lingkungan yang sehat dan bersih, serta menjadikan keluarga sehat dan semakin bermartabat.

Berbagai pilihan cara bertanam di lahan sempit untuk bertanam saat ini antara lain hidroponik, vertikultur, roof garden, dan sebagainya bahkan dapat pula beternak sambil bertanam. Selain untuk memenuhi kebutuhan pangan keluarga, dapat juga bernilai ekonomis jika mau mengembangkannya sebagai usaha sumber nafkah keluarga. Sisi lain yang dapat menjadi kelengkapan hidup kita adalah hasilnyapun dapat untuk berbagi. Kesadaran untuk menanam ini menghidupi nilai kebersyukuran dan kepedulian. Sadar dan peduli akan tanah, hewan, air, dan tanaman yang harus kita rawat sebagai anugerah Tuhan.

Ayo berbagi. Janda miskin memberi dari kekurangannya, mengapa kita tidak? Di masa pandemi Covid-19 ini, semua orang terdampak dan mengalami berbagai kesulitan. Namun berbagi tidak perlu menunggu berlebih, sama halnya tidak perlu menunggu sisa uang untuk menabung. Kita sisihkan sebagian yang kita punya untuk berbagi, dan di situlah anugerah Allah semakin berlimpah dalam kehidupan kita. Sukacita dapat kita lihat secara nyata dalam wajah orang-orang yang mungkin sedang berputus asa, sedang berbeban berat. Dan hati kitapun dipenuhi sukacita karena mampu mengendalikan ego kita, dan berbagi kebahagiaan dengan sesama kita.

Selamat Hari Pangan Sedunia, kepedulian menyadarkan kita akan seberapa besar pentingnya diri kita bagi kehidupan diri sendiri dan sesama di sekitar kita. Bangkit dan berbuatlah.  **G3R

Sebarkan artikel ini